Thanks for Visit Here...

Thanks for Visit Here...

Selasa, 29 Oktober 2013

[Re-Write] Hasil sebuah kejujuran

Jujur?? banyak yang mengerti arti kata ini, tapi sedikit yang melakukan nya. jujur kadang menyakitkan, tapi terkadang juga membawa kebahagian.  itu wajar karena dalam segala sesuatu pasti ada yang membawa kebaikan dan keburukan dalam waktu yang sama. tapi apapun pilihan nya jujur pasti lebih baik dari kebohongan.
saya teringat waktu kecil membaca sebuah cerita yang intinya adalah sebuah kejujuran. saya akan tulis ulang kisah itu disini dengan sedikit tambahan improvisasi :)

Jaman dahulu disebuah negeri yang makmur, kaya akan sumber daya alam yang melimpah, warga nya hidup harmonis, perekonomian yang baik, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan baik hati. dari tahun ke tahun raja memimpin negeri, usia nya semakin bertambah tua, dan raja mulai memikirkan nasib negeri dan kerajaan nya, siapa yang akan mengurusinya nanti setelah ia tiada?? mungkin mudah baginya, jika ia memiliki keturunan, tapi sayang sampai setua ini ia tidak memiliki anak untuk dmeneruskan dinasti kerajaan nya.
menunjuk seseorang untuk menggantikan nya?? tentu itu juga terdengar mudah bagi banyak orang, siapa yang tidak ingin menjadi raja, memiliki kekuasaan, kekuatan dan pengaruh besar bagi negeri ini. tapi raja tidak berfikir semudah itu, ia butuh seorang penerus yang pantas, seorang yang bisa ia yakini dan percaya untuk meneruskan kepengurusan negeri ini. sekian hari raja berfikir keras bagaimana cara nya menemukan orang itu, sampai suatu malam ada sebuah ide cemerlang terlintas dipikiran nya. segera ia panggil ajudan dan memerintahkan untuk segera menyebarkan kabar ini.
"raja mencari seorang anak untuk diangkat sebagai pewaris tahta, siapa pun yang memiliki anak silahkan datang ke istana pada hari yang ditentukan". tentu saja berita ini dengan cepat menyebar, sampai kepelosok dearah, setiap warga yang memiliki anak berbondong-bongdong datang ke istana pada hari itu.
"rakyatku, hari ini aku meminta kalian datang, karena kalian tahu aku semakin tua dan tidak memiliki penerus tahta. aku akan mengangkat salah satu dari anak kalian untuk menjadi anakku. tapi ada persyaratan yang harus kalian patuhi, setiap anak anak diberikan sebuah pot keramik yang sudah berisi benih bunga khusus dari berbagai jenis yang berbeda, butuh waktu 2 minggu untuk benih-benih itu tumbuh menjadi sebuah bunga, rawat benih itu sebaik mungkin, 2 minggu setelah hari ini kalian boleh kembali kemari, dan aku sendiri yang akan memilih bunga tercantik dan terbaik untuk menjadi pemenang nya".
setelah penjelasan raja, semua orang mengantri untuk mendapatkan pot yang disediakan pihak istana, diantrian itu terlihat ada seorang anak bersama kakek nya yang lusuh, wajahnya sumringah karena berharap bahwa ia akan mendapatkan bunga yang terbaik.
setelah mendapatkan pot itu, sang anak sangat memperhatikan nya, disriam nya setiap hari benih di pot itu, diletakan nya ditempat yang sejuk dan cukup sinar matahari. lalu hari demi hari berlalu, anak itu masih dengan sepenuh hati merawat benih itu. 1 minggu berlalu anak itu heran mengapa benih itu tidak kunjung tumbuh, jangankan bunga, tunas pun tak tampak disana. tapi ia tidak menyerah, dengan sepenuh hati dia terus mengurusi benih itu.
memasuki minggu kedua diseluruh penjuru kota mulai terlihat beberapa anak yang membawa pot berisi bunga berwarna-warni. melihat itu sang anak menjadi sedih, ia bingung mengapa bibit nya tidak tumbuh. ia takut jika dihari penentuan tidak akan tampak bunga yang cantik di pot nya. ia bertanya pada kakek nya, namun sang kakek yang merupakan seorang petani pun heran dengan hal itu.
"coba kau rawat dia terus sepenuh hatimu" ujar sang kakek.
"baik kakek, aku akan menjaganya".
hari pengumuman akhrnya tiba. setiap anak yang sudah mendapakna pot 2 minggu lalu sekarang sedang berbaris, memegang sebuah pot dengan bunga yang bermacam-macam, warna-warni dan sangat cantik. lalu sang raja mulai berjalan memperhatikan barisan bunga-bunga itu, semua anak memegang pot berisi bunga,san raja terus berjalan sampai akhirnya ia tiba tepat didepan si anak yang sedang tertunduk malu karena hanya membawa sebuah pot berisi tanah, tanpa bunga, daun, bahkan tanpa tunas. sang raja lalu terhenti.
"mengapa kau membawa pot kosong nak??"
anak itu menjawab dengan suara tercekat "aku tidak tahu raja, pot ku tidak tumbuh bunga yang cantik seperti anak-anak lain nya". air matanya mulai mengalir "aku bersumpah aku sudah merawatnya dengan baik, aku siram ia pagi dan sore, aku letakkan ditempat sejuk yang terkena sinar matahari, tapi pot ini tetap kosong, bahkan aku tidak bisa melihat tunas kecil sekalipun" anak itu berusaha menahan air matanya, malu dan sedih menyerang nya. tapi tidak dengan sang raja, ia justru tersenyum bahagia, dia menyentuh bahu anak itu, kemudian mengelus kepalanya. "dia anak yang akan aku angkat menjadi putra mahkota" teriak raja.
sontak seluruh warga kaget dan terbelalak dengan pernyataan raja mereka. mereka semua marah dan memprotes raja.
"bagaimana bisa dia yang menang?? dia bahkan hanya membawa pot kosong, anak-anak kami memiliki bunga yang indah justru kalah".
"anak ini yang aku cari, dia seorang yang jujur, dan pantas menjadi anakku".
"mungkin bunga nya tidak tumbuh karena dia tidak merawatnya" teriak seseorang.
"ada hal yang tidak kalian ketahui, bibit yang aku berikan pada kalian, sebelum ditanam telah dimasak diatas kuali besar yang sangat panas, dengan kata lain bibit-bibit itu telah rusak dan mati. jadi bagaimana bisa bibit yang rusak kemudian ditanam, dan dalam 2 minggu tumbuh mekar menjadi bunga yang cantik dan baik?? jadi siapa yang menurut kalian berbohong? anak ini? atau kalian??". tanya raja "aku membutuhkan seorang yang jujur untuk meneruskan kepemimpinanku dinegeri ini".
mendengar pernyatan raja, semua orang itu merasa malu, karena raja tahu semua perbuatan curang mereka, menjelang hari penentuan semua warga mengganti isi pot dengan bunga yang cantik karena benih yang diberikan raja tidak kunjung tumbuh.
mereka semua kemudian pergi meninggalkan istana dengan perasaan malu karena kebohongan mereka demi memenangkan sesuatu yang inginkan.
dan sang anak diangkat oleh raja, dia dan kakeknya kemudian tinggal diistana bersama sang raja.
FIN



sebuah kejujuran pada saatnya pasti membawa sebuah kebaikan, walau tidak selalu datang detik itu juga, tapi percayalah tidak ada pembenaran untuk sebuah kebohongan, apa lagi terhadap orang-orang yang menyayangi anda... #PKR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar